Assalamu'alaikum
Imam Syahid Hasan Al Banna memberikan perumpamaan dengan perkataannya;
"Di setiap kota terdapat pusat pembangkit tenaga elektrik. Para pegawai memasang instalasinya di seluruh penjuru kota, memasang tiang dan kabel, setelah itu aliran elektrik masuk ke fabrik-fabrik, rumah-rumah, dan tempat-tempat lain. Jika aliran elektrik tersebut kita matikan dari pusat pembangkitnya, nescaya seluruh penjuru kota akan gelap gelita. Padahal saat itu tenaga elektrik ada dan tersimpan di pusat pembangkit elektrik, hanya saja tenaga elektrik yang ada itu tidak dimanfaatkan."
Al-Qur'an Al-Karim, ia adalah pusat pembangkit "tenaga" bagi kaum muslimin, tetapi sumber kekuatan itu kini dicampakkan oleh kaum muslimin sendiri, sehingga hati mereka menjadi gelap dan tatanan kehidupan pun menjadi rosak.
Tugas kita sebagai da'i adalah seperti tugas para pegawai elektrik, mengalirkan kekuatan ini dan sumbernya ke setiap hati orang-orang muslim agar senantiasa bersinar dan menerangi sekelilingnya. Allah swt. berfirman, "Dan apakah orang yang sudah mati, kemudian dia Kami hidupkan dan Kami berikan kepadanya cahaya yang terang, yang dengan cahaya itu ia dapat berjalan di tengah-tengah masyarakat manusia, serupa dengan keadaan orang yang berada dalam gelap gelita yang sekali-kali tidak dapat keluar darinya?" (Al-An'am: 122)
#Tulisan ini saya petik dari buku Thoriq Ilal Quluub | Syeikh Abbas Hassan as-Siisi
Gambar : Hari terakhir di Masjid Al-Azhar dengan Acu Jawahir
07 Januari 2012