Saturday, July 7, 2012

Ramadhan dan Kurma

Tidak terasa kita sudah berada di bulan Sya'ban. Sebentar lagi Ramadhan akan datang. Semoga Allah mempertemukan kita dengan Ramadhan 1433 H.


Subhaanallaah, kalau kami perhatikan setiap tahunnya pohon-pohon kurma di Saudi selalu berbuah menjelang bulan Ramadhan. Seakan-akan pohon-pohon kurma itu siap menyambut bulan Ramadhan dengan menyuguhkan kepada orang-orang yang berbuka puasa buahnya yang manis nan lezat itu.


Untuk diketahui, ada 3 marhalah (tahapan) yang dilalui oleh buah kurma sampai matangnya sempurna.


1. Busr (بسر)
Pada tahapan ini, buah kurma masih berbentuk bulatan kecil, keras, lagi hijau warnanya.


2. Ruthab (رطب)
Nah, ini tahapan yang paling digemari dan dicari banyak kalangan (lihat gambar). Tahapan ini disebut dengan tahapan "setengah matang". Setengah bagiannya berwarna kuning atau merah, setengah sisanya berwarna coklat muda atau agak kehitaman (tergantung jenis kurmanya). Di samping warnanya yang cemerlang, khasiatnya yang luar biasa ketika dimakan pasca melahirkan juga membuat ia paling diincar banyak orang. Kurma seperti pada gambar inilah yang disebut-sebut sebagai "anggur arab".


Masih ingat kan bagaimana Allah mengisahkan saat-saat setelah Maryam melahirkan?
Allah berfirman:
وهزي إليك بجذع النخلة تساقط عليك رطبا جنيا
"Dan goyanglah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya pohon itu akan menggugurkan buah kurma yang segar lagi lezat." (Qs. Maryam: 25)


3. Tamr (تمر)
Ini tahapan terakhir dari buah kurma, yakni buah kurma yang sudah matang. Biasanya berwarna coklat tua dan lebih hitam gelap. Ini yang paling sering sampai di Indonesia dan biasanya banyak dikonsumsi ketika berbuka puasa.


Rasuulullaah shallallaahu 'alaihi wa sallam lebih menyukai ruthab.


عن أنس رضي الله عنه قال كان رسول الله صلى الله عليه وسلم يفطر على رطبات قبل أن يصلي فإن لم تكن رطبات فعلى تمرات فإن لم تكن حسا حسوات من ماء .
( رواه أحمد و أبو داود و الترمذي و غيرهم. و قال الشيخ الألباني:حسن صحيح. انظر السلسلة الصحيحة رقم 2840)


"Dari Anas radhiyallaahu 'anhu berkata: "Rasuulullaah shallallaahu 'alaihi wa sallam biasanya berbuka puasa dengan memakan beberapa ruthab (kurma setengah matang) sebelum melaksanakan shalat (maghrib -pen). Kalau tidak ada ruthab, maka dengan beberapa tamr (kurma matang). Kalau tidak ada tamr, maka beliau meneguk beberapa tegukan air."
(HR. Ahmad, Abu Daawuud, dan At-Tirmidzy serta ahli hadits lainnya. Syaikh Al-Albaany berkata: Hasan Shahih. Lihat: Silsilatu Al-Ahaaditsi Ash-Shahiihah, no. 2840)

No comments:

Post a Comment

KakiBlog